Cina adalah tanah air teh. Diyakini bahwa Cina memiliki semak teh sejak lima hingga enam ribu tahun yang lalu, dan penanaman tanaman teh oleh manusia sudah ada sejak dua ribu tahun yang lalu. Teh dari Cina, bersama dengan sutra dan porselennya, mulai dikenal dunia lebih dari seribu tahun yang lalu dan sejak itu selalu menjadi ekspor Cina yang penting. Saat ini lebih dari empat puluh negara di dunia menanam teh dengan negara-negara Asia memproduksi 90% dari total output dunia. Semua pohon teh di negara lain memiliki asal langsung atau tidak langsung di Cina. Kata untuk daun teh atau teh sebagai minuman di banyak negara adalah turunan dari karakter Cina "cha." Orang Rusia menyebutnya "cha"i", yang terdengar seperti "chaye" (daun teh) seperti yang diucapkan di Cina utara, dan kata bahasa Inggris "teh" terdengar mirip dengan pengucapan padanannya di Xiamen (Amoy). Karakter Jepang untuk teh ditulis persis sama seperti dalam bahasa Cina, meskipun diucapkan dengan sedikit perbedaan. Kebiasaan minum teh menyebar ke Jepang pada abad ke-6, tetapi tidak diperkenalkan ke Eropa dan Amerika sampai abad ke-17 dan ke-18. Sekarang jumlah peminum teh di dunia sangat banyak dan masih terus meningkat.